media penjas
MEDIA PEMBELAJARAN PENJAS
A.
Pengertian Media
Dr. Soepartono dalam bukunya, “Media Pembelajaran” (2000:3) menyatakan
bahwa media adalah kata jamak dari medium, berasal dari bahasa Latin yang
berarti perantara atau pengantar.
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk memproses
penyaluran informasi. Sedang National Education Association (NEA)
mendefinisikan bahwa media adalah segala hal yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta perantinya untuk kegiatan tersebut.
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah berasal dari kata belajar. Sebelum
kita mengartikan apa itu pembelajaran, terlebih dahulu kita harus mengetahui
apa arti belajar.
Drs. Husdarta dan Drs.
Yudha M. Saputra M.Ed menyatakan dalam bukunya “Belajar dan
Pembelajaran” (2000: 2) bahwa belajar itu dimaknai sebagai proses perubahan
tingkahlaku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Tingkahlaku itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Tingkahlaku dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapat diamati
dan yang tidak. Tingkahlaku yang dapat diamati disebut dengan behavioral performance, sedangkan
yang tidak dapat diamati disebut behavioral
tendency.
C.
Pengertian Media Pembelajaran
Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang
besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran.
D. Jenis Jenis Media Pembelajaran
Penggolongan
media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh
Rohani (1997 : 16) yaitu :
a.
Media Visual :
grafik,
diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, foto, buku, ensiklopedia,
majalah, surat kabar, buku referensi dan barang hasil cetakan lain, gambar,
ilustrasi, kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip), transparansi,
mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram.
b.
Media Audial :
radio, tape
recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
c.
Projected still media :
slide; over
head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
d.
Projected motion media :
film,
televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
e.
Benda –benda hidup, simulasi maupun model.
E. Manfaat
Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah
metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas
dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang baik.
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan
pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri
keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya
dalam menyampaikan pesan–pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru
sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna
dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Secara umum
manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
verbalistis (tahu kata–katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera.
c. Dengan menggunakan media pembelajaran yang
tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.
d. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap
suatu masalah.
e. Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni
(2001 : 4) yaitu :
f. Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya
untuk menjelaskan peredaran darah.
g. Membawa obyek yang berbahaya atau sukar
didapat di dalam lingkungan belajar.
h. Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya
pasar, candi.
i. Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati
dengan mata telanjang.
j. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
k. Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung
dengan lingkungannya.
l. Membangkitkan motivasi belajar
m. Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh
anggota kelompok belajar.
n. Menyajikan informasi belajar secara konsisten
dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
o. Menyajikan informasi belajar secara serempak
(mengatasi waktu dan ruang)
p. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa
F. Pengadaan Media Pembelajaran
dalam Penjas
contoh
pengadaan media atau alat bantu pembelajaran penjas yaitu tolak puluru dan
renang.
1. Pengadaan peluru
Peluru dapat dibuat dengan bahan–bahan sebagai
berikut: bola pelastik, pasir, semen, air, timbangan. Proses pembuatannya
adalah semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk dengan merata sesuai dengan
porsinya. Setelah agak kering dan merata, dimasukkan ke dalam bola plastik
berukuran sedang kira – kira berdiametr 10 cm yang sudah dibuat lobang kecil
dan diisi penuh kemudian dikeringkan. Setelah kering, bola yang berisi campuran
itu ditimbang dan diujicobakan.
2. Pengadaan pelampung
Pelampung adalah salah satu media atau alat bantu yang
dapat digunakan dalam pembelajaran teknik dasar renang. Dalam hal ini pelampung
dapat dibuat dengan menggunakan botol akua berukuran sedang, benang pancing
(nilon), lem setan, tali pelastik, yang dirancang dan didesain sedemikian rupa.
G. Kesimpulan
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani, tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh mencakup domain
kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan kata lain bahwa melalui aktivitas
jasmani anak diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi perubahan perilaku,
tidak saja menyangkup fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial dan
moral. Untuk itu agar beberapa perubahan tercipta, maka guru pendidikan jasmani
lebih kreatif dalam menganalisis setiap bentuk pelayanan pembalajaran.
Jadi, dari pembahasan di atas bahwa media atau alat
bantu itu sangat bermanfaat bagi keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan juga bermanfaat bagi guru. Dalam pengadaannya juga tidak
terlalu sulit, hanya butuh kemauan dan kreatifitas dari guru.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach
dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :
1. Media Visual : grafik, diagram,
chart, bagan, poster, kartun, komik, foto, buku, ansiklopedia, majalah, surat
kabar, buku referensi dan barang hasil cetakan lain, gambar, ilustrasi,
kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip), transparansi, mikrofis,
overhead proyektor, grafik, bagan, diagram.
2. Media Audial : radio, tape recorder,
laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over
head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi,
video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
5. Benda –benda hidup, simulasi maupun
model.
DAFTAR
PUSTAKA
(Online)Tersedia
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Pembelajaran
(Online)Tersedia
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/MEDIA
PEMBELAJARAN
(Online)Tersedia
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/
JENIS MEDIA Pembelajaran
Komentar
Posting Komentar